Guru Era Majebot menulis di Era 4.0
Guru Era Majebot
menulis di Era 4.0
Pertemuan 1 Pada April 10, 2020
Tema : RAHASIA mencari ide
dalam menulis dan melipat gandakan pembaca
Resume ditulis pada tanggal 19 April 2020
Ketika hari ini tidak ada kuliah online, saya manfatkan
untuk membuka WA grup menulis Online bersama Om Jay. Meskipun butuh perjuangan
untuk menemukan kembali pembahasan materi pertemuan pertama, setelah tertinggal
karena mengalami kendala yaitu belum membuat Blog, saya sengaja terus
melanjutkan dulu mengikuti pertemuan demi pertemuan dan mengirimkan resume di
akhir pertemuan ke alamat blog Om Jay, karena itu syarat yaang harus dilakukan
apabila menjadi anggota.
Tak terasa sudah masuk ke pertemuan 8 hingga akhirnya
menemukan waktu yang pas untuk menuliskan resume ke 1. Pada akhirnya ditemukan
juga setelah scroll keatas sampai mata berkunang-kunang mengikuti laju tulisan saking banyaknya pesan yang harus
dilewati.
Sedikit curcol, ketika mengirimkan resume ke blog sendiri,
ternyata saya sendiri tertawa melihat penampilan hasil postingan, apa lagi
orang lain kali ya? hehe..Tapi tetap dikirimkan sesuai perintah (versi saya)
entah terkirim atau tidak. Pokoknya tugas selalu dikerjakan dan dikirim ke
email Om Jay. Tidak percaya?? Coba saja klik https://eti1972.blogspot.com/2020/04/menjadi-guru-berprestasi-oleh-eti.html,
tapi jangan di bully ya... please...
Melihat itu saya berusaha memperbaiki diri dengan
menghubungi Pak Raimundus Brian Prasetyawan salah satu anggota dari grup kelas
menulis gelombang 9 yang direkomendasikan oleh Om Jay. Dengan bantuan beliau
saya bisa punya Blog dan mulai menuliskan perdana dari cita-cita saya. Kali ini
saya benar benar merasa sebagai Guru Era
Majebot Hidup di Era 4.0. Majebot hanya istilah saya untuk kemampuan saya
jika dibanding dengan jaman robot seperti sekarang.
Tapi biarlah tidak akan saya hapus, biarkan akan memjadi
sejarah paling berkesan yang akan selalu diingat dan akan dibuka kembali untuk diceritakan
kepada anak cucu dan kepada pengikut blog saya jika nanti menjadi Blogger
terkenal seperti Om Jay. Amiin YRA...
Semangat saya untuk mengikuti terus Kelas menulis online
gelombang 9 ini adalah karena, pertama: saya dari dulu ingin sekali bisa
menulis sampai bisa berbuah dari segi ilmu dan finansial (edisi berangan
setinggi langit hehe...) dan yang kedua: mempunyai waktu senggang selama masa
WFH, karena di hari-hari biasa sebelum vandemi corona kadang pukul 20.00 itu
saya sudah berada di alam lain (mimpi) setelah lelah menjalani kewajiban
aktifitas dari pagi sampai petang.
Pembelajaran yang disampaikan oleh Pak Agus Sampurno.
Beliau adalah narasumber nasional dan sudah sering keliling
Indonesia untuk berbagi ilmunya. Pak Agus Sampurno adalah salah satu pemenang
guru era baru acer award tahun 2012 dan pernah bersama omjay untuk mengelola
blog http://guraru.org.
Beliau mengajak
berdiskusi perihal bagaimana mencari ide dalam menulis dan bagaimana
melipat gandakan pembaca, kata beliau. Ide sebenarnya mudah dicari dan
ditemukan. Yang sulit adalah cara melakukan eksekusi hingga menjadi sebuah
tulisan. Pas sekali dengan keadaan saya sekarang.
Kata beliau dalam menulis banyak hal yang menarik dan bisa
dinikmati prosesnya. Dalam mencari ide menulis ada banyak pemicu yg bisa
berujung pada terbitnya sebuah tulisan. Kita bisa memulai dari hal yang biasa
dilakukan oleh seorang yang baru belajar menulis, meski ada beberapa kesalahan
dan bisa berujung pada kebosanan.
Beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh seseorang yang
belajar menulis adalah:
1. Ia menulis dengan
menjadikan dirinya sebagai peran utama, ia sibuk menceritakan dirinya sendiri.
tulisannya bukan fokus pada bagaimana menuntaskan pertanyaan atau sebuah solusi
permasalahan.
2. Tulisannya
tidak dibaca ulang sebelum diposting. Tidak ada yang namanya self checking.
3. Tulisannya
terlalu panjang dan mengandung banyak ide besar di dalamnya.
Tiga hal di atas adalah hal yang mesti dihindari dalam
konteks blog di internet yang punya banyak keterbatasan. Keterbatasan yang saya
maksud adalah saat di internet anda ada di lautan informasi yang benar-benar
tanpa positioning yang pas, tulisan anda tidak akan dibaca orang.
Mari sekarang kita diskusikan hal yang sedang menjadi
trending topic dimana-mana, ini adalah contoh keluhan para orang tua.
1. Persepektif
sebagai pendidik yang merasa dirinya sukses; ia akan menceritakan bagaimana
dirinya sukses mengampu pembelajaran online, dengan menceritakan kesehariannya
dalam mengajar secara online. Ia lupa banyak pendidik diluar sana yang masih
berjuang mengatasi kendala
2. Perspektif sebagai pendidik yang menyalahkan orang tua
siswa yang kurang sigap mendampingi anaknya dalam pembelajaran jarak jauh
3. Perspektif pendidik yang mencoba memberikan jalan keluar
berdasarkan pengalamannya. Ia berperan memberikan pertimbangan, tips dan trik
bagi kedua belah pihak, bagi orang tua siswa dan guru kira-kira dalam dunia
informasi yang deras saat ini mana yang kemudian dicari orang.
Nah ini adalah sebuah pilihan.
Ketika kita menulis tentang diri sendiri, harapan kita pasti
ada yg membaca dan berikan tanggapan.
Sayang nya jika tidak ada yang menanggapi pasti si penulis
jadi malas menulis lagi.
Padahal sebagai orang dewasa kita tidak terlalu suka membaca
(semata mata) kisah orang lain.
Orang lebih senang mencari sesuatu yg ada hubungannya dengan
keuntungan atau kebutuhan dirinya.
Saya pikir silakan saja menulis dahulu dari Perspektif nomor
2 untuk kemudian bergerak menulis di tulisan berikutnya baru menulis perspektif
nomor 3
Kira-kira dalam dunia informasi yang deras saat ini mana
yang kemudian dicari orang

Di google setelah diketik kata kunci 'cara mengajar online'
maka langsung timbul beberapa prediksi dari google
Ini berarti memang ada kebutuhan dari pengekses google mengenai
topik di atas
Mari kita lanjutkan dengan cara melipatgandakan pembaca:
Semua dari kita pasti punya laman di Facebook. Entah itu
aktif atau tidak. Namun sepanjang pengalaman saya, banyak sekali penulis yang
menjadi viral hanya bermodalkan tulisan/status di facebook
Nah dalam sesi ini saya akan mencoba melakukan eksperimen
mengenai bagaimana facebook bisa melipatgandakan pembaca tulisan kita
Saya akan mengambil perspektif nomor 3 ya
Judul tulisan: 5 cara menghindari kesalahan dalam memberikan
penugasan di kelas online
Paragraph pembuka:
Menjadi viral baru baru ini status dari para orang tua siswa
yang kelelahan saat mesti mendampingi anaknya belajar secara online. Hampir
semua orang tua mengeluh betapa kewajiban mendampingi anaknya menjadi hal yang
luar biasa berat. Pihak yang mencoba bijak pasti akan mengatakan bahwa saatnya
orang tua siswa menyadari bahwa mendidik itu tidak mudah. Sebuah hal yang tidak
akan laku dimata orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya di sekolah swasta
di kota besar yang bayarannya pastinya lumayan. Hal yang sama juga tidak akan
berlaku bagi orang tua yang mungkin punya banyak halangan dalam mendampingi
anaknya, mulai dari dirinya yang mesti bekerja sampai tingkat pendidikan yang
kurang menunjang.
Paragraph isi:
Ada beberapa kesalahan yang dilakukan pendidik ketika
menyelenggarakan kelas online ditengah wabah Covid 19 ini
1. Guru berniat
sekali menggantikan kelas tatap muka nya dengan kelas online. Ini akan
menimbulkan masalah baru karena pastinya waktunya akan panjang dan materinya
berat. Solusinya: memberikan penugasan mingguan yang disitu sudah ada deadline
atau batas waktu yang terjangkau dan terukur. Hal ini akan menghindari
kerumitan bagi orang tua siswa.
2. Guru belum
melakukan pembagian antara mana siswa yang lebih cocok diberikan tugas online
dan offline. Jika ini terjadi maka guru kerap hanya berfokus pada penugasan
yang online saja. Saat yang sama ia akan
bingung mengapa ada siswa yang respon nya lambat. Solusinya: Saatnya berikan
pilihan pada ortu siswa apakah ingin tugas yang online atau yang offline. Jika
online berarti orang tua sudah mengetahui mesti tugas menggunakan platform apa
dan kapan mesti dikumpul. sementara untuk tugas offline mesti ada perjanjian
pengumpulan tugas yang disetujui guru dan orang tua siswa
3. Guru hanya
sibuk memberikan tugas kepada siswanya, namun tidak menemani orang tua siswanya
dalam situasi krisis ini. Semua orang tua siswa menyadari bahwa tinggalnya anak
mereka di rumah adalah keputusan diluar kemauan sekolah. Untuk itu solusi
terbaik adalah luangkan waktu untuk satu hari diadakan diskusi antara guru dan
orang tua siswa, caranya bisa macam macam bisa lewat grup chat atau menyebarkan
survey mengenai keinginan dari orang tua siswa.
4. Guru memberikan
penugasan yang bertipe High order thinking skills atau HOTS. Ada juga guru yang
menyuruh siswanya melakukan sesuatu yang memerlukan persiapan . Sebagai contoh
ada orang tua siswa yang mengeluh anaknya diminta berpakaian adat kemudian di
foto dan fotonya dikirim ke gurunya. Solusinya: berikan tugas yang memerlukan
pendampingan minim dari orang tua siswa. Saat memberikan tugas, guru juga bisa
menyelipkan panduan singkat bagi orang tua. Guru juga bisa memberikan estimasi
waktu pengerjaan, sehingga orang tua yang sibuk bisa memperkirakan kapan ia
mesti membantu, menyesuaikan estimasi waktu yang diberikan oleh guru anaknya
5. Guru cenderung
ingin menghabiskan target kurikulum. Hal ini bukanlah sebuah hal yang salah.
Namun yang harus diingat bahwa kecenderungan tadi membuat seorang guru menjadi
tidak fleksibel. Solusinya: Guru mesti menerima situasi bahwa saat ini adalah
saat krisis yang terjadi diluar kehendak dirinya sebagai seorang guru. Untuk
itu ketika seorang guru sudah menerima situasi ini maka ia akan lebih terbuka pada
masukan sambil terus menerus mencari dan belajar dengan cara terbaik dalam
mencari bentuk kelas online yang sesuai, atau jika beberapa minggu kemarin
kelas online justru banyak menimbulkan masalah saatnya dicarikan skenario lain
yang penting siswa tetap fokus dan siap belajar pada saat wabah telah selesai.
Paragraph Penutup:
Banyak sekali prediksi yang beredar mengenai kapan situasi
pandemi ini akan berakhir. Di banyak kota di Indonesia, waktu belajar di rumah
terus diperpanjang oleh pemerintah setempat. Ini berarti sebagai seorang
praktisi perlu punya banyak ide agar kemitraan sekolah (guru) dan rumah tetap
selaras
Hal yg saya praktekan saat ini adalah membuat tulisan lalu
diletakkan didalam halaman Facebook.
Saat yang sama di postingan Facebook tadi kita letakkan link
blog kita
Dengan demikian blog kita akan semakin dikenal
Sekarang, apa rahasia membuat judul supaya menarik pembaca?
Kita dapat meyisipkan
salah satu kata berikut dalam sebuah judul tulisan:
1. You (ANDA)
2. Free (BEBAS)
3. New (BARU)
4. Now (SEKARANG)
5. Secret (RAHASIA)
Contoh Penerapan Pada Judul
1. Tips menjadikan
ANDA sebagai guru yang disegani oleh siswa
2. Cara BEBAS dari
masalah saat mengajar kelas yang ribut
3. Aplikasi BARU
yang bisa anda gunakan saat mengajar online
4. Bagaimana
membuat kelas online anda efektif mulai dari SEKARANG
5. 5 Rahasia
Menghindari Kesalahan Dalam Memberikan Penugasan di Kelas Pembelajaran Jarak
Jauh
diusahakan judulnya saja sudah membuat orang tertarik
Komentar
Posting Komentar