MERANCANG DESAIN PEMBELAJARAN
Resume Pertemuan 14 Belajar Menulis Bersama Om Jay
Tema : Merancang Desain Pembelajaran
Oleh : Eti Haryati, S.Pd
28 April 2020
BIODATA NARA SUMBER
Nama : Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
T & Tgl. Lahir : Bantul, 01 Januari 1971
NIP : 197101011999031012
Pangkat/Gol : Pembina / IV. A
Jabatan : 1. Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu;
2.
Ketua MKKS SMK Kota Bengkulu;
3.
Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu.
Alamat Surel : paidi1971@gmail.com
Blog : https://pdsmk1bkl.blogspot.com
Alamat : Jln.
Timur Indah V No. 39 RT. 19 Kelurahan
Sidomulyo Kota Bengkulu 38229
Riwayat pendidikan :
1. SD tamat tahun 1985 di SDN
Banyumas Baru;
2. SMP tamat tahun 1988 di SMPN 2
Bengkulu;
3. SLTA tamat tahun 1991 di SMEAN
Bengkulu;
4. S1 tamat tahun 1996 di Prodi
S1 Pendididikan Akuntansi IKIP Padang;
5. S2 tamat tahun di Prodi S2 Teknologi
Pendidikan Universitas Negeri Bengkulu;
6. S3 tamat 2019 di Prodi
Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.
Riwayat pekerjaan :
1. Guru SMEAN Bengkulu tahun 1996 s.d. 1999;
2. Guru SMAN 2 Talo tahun 1999 s.d. 2003;
3. Guru SMKN 1 Kota Bengkulu tahun 2003 s.d. 2018;
4. Dosen Luar Biasa FISIP Unib tahun 2000 s.d.
sekarang;
5. Dosen Luar
Biasa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Bengkulu tahun 2008 s.d. 2014;
6. Dosen Pascasarjana TP UNIB
tahun 2019 s.d. sekarang;
6. Tutor Univeritas Terbuka UPBJJ Bengkulu tahun
2011 s.d. sekarang;
7. Asesor BAP SM Provinsi Bengkulu dari tahun
2012 s.d sekarang;
8. Asesor LSP Telematika tahun 2008 s.d.
sekarang;
9. Ketua LSP SMKN 1 Bengkulu dari tahun 2015
s.d. 2018;
10. Anggota BKSP Provinsi Bengkulu tahun 2015 s.d.
sekarang;
11. Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu tahun 2019 s.d.
sekarang;
12. Ketua MKKS SMK Kota Bengkulu tahun 2019 s.d.
sekarang;
13. Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu tahun
2019 s.d. sekarang
Tanda penghormatan:
1. Satyalancana Karya Sapta X
tahun dari Presiden Republik Indonesia tahun 2016;
2. Instruktur Nasional Pelatihan
Kurikulum 2013 dari Mendikbud tahun 2016.
Pelatihan Kepala Sekolah :
Sertifikat Kepala Sekolah /
Madrasah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pendidikan dan Kebudyaaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan tahun
2014.
Publikasi :
BUKU
1.
“Membuat Laporan Keuangan dengan MyOB 19.6”
Edisi Perdana tahun 2017 diterbitkan oleh Penerbit Salemba IV Jakarta.
2.
“Membuat Laporan Keuangan dengan MyOB 19.6”
Edisi I tahun 2018 diterbitkan oleh Penerbit Salemba IV Jakarta.
3.
“Membuat Laporan Keuangan dengan MyOB 19.6”
Edisi II tahun 2019 diterbitkan oleh Penerbit Salemba IV Jakarta.
4.
Buku Ajar Simulasi dan Komunikasi Digital,
Tingkat SMK/MAK Kelas 10 tahun 2019 diterbitkan oleh Penerbit ANDI Jogyakarta.
1.
Utilization Of Mobile Phones To Apply Blended
Learning At Higher Education: Computer Subject at State Vocational Hight School
1 Bengkulu oleh Paidi & Basuki Wibawa, International Jounal Of Engineering
& Technology (IJET), (2018).
2.
The Developnen Of Blended Learning Based On
Handphone for Computer System Subject on XI Grade of SMKN 1 Bengkulu City, Humanities & Social Sciences Reviews
eISSN: 2395-6518, Vol 7, No 3, 2019, pp 497-502.
Kali ini Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd berbagi ilmu, tetang cara mendesain buku pembelajaran.Teknik dan pendekatan yang digunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey
Secara umum dalam mendesain pembelajaran dan sekaligus menghasilkan bahan pembelajaran secara ilmiah dapat dilihat pada bagan berikut ini
- Kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut.
- Berdasarkan data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yang akan kita rancang.
- Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/ pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang.
- Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjkadi target atau pemakai buku yang kita rancang.
- Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yang di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional).
- Melakukan penyusunan TES.
- Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini saya merancang pembelajaran secara blended learning).
- Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin).
- Setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb: 1. one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa); 2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasal dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah); 3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah dan bawah); 4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
- Khusus untuk langkah yang terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
- Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyaio format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.
Contoh bahan pembelajaran yang di rancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut:
Demikian sebagai pengantar bapak/Ibu/Rekan-rekan, sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban, insya allah jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dll, sebagaimana dahulu pernah terjadi di buku-buku yang beredar di lingkup dikbud khususnya jenjang sekolah dasar
Desain pembelajaran yang pernah dibuat oleh beliau untuk SMKN 1 Bengkulu, dimana waktu itu pihak sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untk siswanya yg melaksanakan di industri sekitar 6 bulan, maka sy buatkan sebuah konsep namanya blended learning dan alhamdulilah bisa digunakan dengan media yg dipakai siswa dan guru kala itu adalah Handphone. Praktek pembelajarannya memang menggabngkan antara pembelajaran di classroom dengan online. Untuk cara praktisnya bisa ikuti alur yg ada di slide no. 7 tentang Pengembangan Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH).
Dalam langkah yang ke 9 yang dimaksud adalah Prodi S2 Teknologi Pendidikan Unib sudah banyak yang bisa, dengan syarat yang bersangkutan sudah mencapai kualifikasi S3/Doktor (Pendapat Sugiyono dalam Bukunya R&D) atau juga di kampus atau lembaga lain juga bisa selagi sudah ada bukti kepakarannya.
Yang dimaksud TES Formatif disini adalah tes yang dibuat (modelnya bisa multiple choice, Essay dll) atas materi yang ada di bahan pembelajaran. Tes ini dibuat oleh si perancang buku yang sebelumnya telah melalui telaah oleh pakar dan uji validitas maupun reabilitasnya. Sedangkan Tes Sumatif dalam konsep desain ini adalah penilaian oleh lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh si Perancang buku tsb.
Nama aplikasi e learning nya. software yang pernah dipakai untuk e-learning tersebut menggunakan moodle, murah meriah pak karena sifatnya open source. Tapi saat ini tidak bisa masuk lagi link tersebut karena sudah saya serahkan ke pihak SMKN 1 Kota Bengkulu.
Langkah-langkah mendesain cara mengembangkannya sama dg model dick and Carry namun bisa juga mengkombinasikan dengan teori/model lain seperti pada langkah 8 selagi sesuai dengan karakteristik bahan pembelajarannya.
Blended learning versi penerbit biasanya ada kebutuhan tertentu yang di tetapkan oleh penerbit karena menyangkut untuk keuntungan penjualan dll. Pihak penerbit biasanya sudah punyak team editor sendiri. Blended learnin itu sebuah model pembelajaran, sedangkan yang dimasud Reseacrh versi penerbit ini lebih pada aturan tata cara pengetikan seperti desain cover, isi dll yang diberlakukan oleh penerbit jika buku tsb dicetak oleh Penerbit.Teori Rowntre itu adalah cara-cara untuk membuat buku yang sifatnya tercetak. Dan Hannafin itu untuk merancang bahan yang non cetak alias online.
Pada prinsipnya desain pembelajaran itu bisa untuk semua mata pelajarannya, ynag membedakannya terletak pada isi pelajarannya.
Kelebihan desain pembelajaran ini adalah akan mengasilkan buku pembelajaran yang bisa dijamin kebenaranya selagi prosedur dikerjakan dengan benar. Kelebihan lain juga desain pembelajaran ini akan dilengkapi dengan instrumen pendukungnya termasuk model pembelajarannya sudah ditentukan.
Waktu yang dibutuhkan untuk 1 buku /tahun butuh waktu antara 6 sampai 10 bulan itupun,tetapi jika dikerjakan tidak sambil nyambi focus untuk desain buku saja 6 bulan itu insyallah sudah selesai.
Bahan/materi buku masih dalam lingkup di SLB, silahkan dicobakan menggunakan alur desain sebagaimana tersebut pada slite 7.SLB
Berapakah jumlah halaman yang dipersyaratkan bila membuat buku ini ?
Tidak ada persyaratan minimal jumlah halamannya, yang pasti buku tersebut sudah mencakup semua materi hasil analisis pada langkah 3 dan 5.
Semoga bermanfaat
Bogor, 28 April 2020
Komentar
Posting Komentar