MENULIS SETIAP HARI dan MENERBITKAN BUKU

Resume Pertemuan 17 Belajar menulis bersama Om Jay
Tema : Motivasi menulis dan menerbitkan buku
Oleh  : Eti Haryati, S.Pd
http://eti1972.blogspot.com/?m=1





Selamat siang semuanya, semoga sehat semuanya dan dapat berpuasa di bulan ramadhan yg indah ini
Siang hari ini bersukur sekali mendapat pengetahuan dan pengalaman dari seorang yang luar biasa. Beliau adalah bapak Dadang Kadarusman (Deka). Kuliah online ini dipandu  pak bambang yang akrab dengan panggilan MrBamS.

Profil Bapak Dadang Kadarusman.
Sejak Kecil sudah mulai menulis, kebiasaan ini dimulai dari ayahnya yang seorang guru sekolah dasar. Ketika masih kecil, ayahnya sering membawakan buku-buku bacaan. Dari situ beliau jadi suka membaca. Dan dari suka membaca itu kemudian berkeinginan untuk menulis sampai sekarang.

Dalam forum ini ilmu yang disampaikan sangat bermanfaat sekali terutama bagi penulis pemula yamg ingin meningkatkan kemampuan menulisnya sehingga tulisannya bisa diterbitkan menjadi sebuah buku.

Ada beberapa dari penulis sangat sulit untuk memulai menulis, pernah menulis tapi seterusnya mengalami kebuntuan ide ketika menulis atau malah melenceng dari ide semula. Banyak orang tidak pede saat mau menuangkan gagasan lewat tulisan. Padahal boleh jadi seseorang sedang menanti buah pikiran mu untuk dibacanya dengan penuh kekaguman. So menulislah.

Jika kita bisa menulis setiap hari, maka kita akan sampai pada titik dimana kualitas tulisan kita akan sangat menarik bagi penerbit.

Mungkin anda bertanya, kenapa kita perlu menulis setiap hari? Seperti kata pepatah “Alah Bisa, Karena Biasa.” Jadi, orang yang terbiasa melakukan sesuatu akan mahir dalam melakukannya kan ya. Contoh, Ibu dan bapak guru kan suka menasihati anak didiknya agar membiasakan diri untuk melakukan sesuatu. Tujuannya apa? Untuk membuat anak didik itu mahir melakukannya. Demikian pula halnya dengan menulis. Jika kita melakukannya setiap hari, maka kita akan menjadi mahir menulis.

Contoh lain. Bapak Ibu ini kan jago banget kalau bicara didepan kelas. Banyak pula professor di kampus yang hebat dalam memberi kuliah. Tapi, ketika diminta untuk membuat sebuah karya tulis; jadi gelagapan. Padahal temanya adalah bidang yang dikuasainya dan biasa diajarkan kepada anak didiknya. Kenapa nggak bisa? Karena, para guru terbiasa bicara. SETIAP HARI BICARA. Namun, tidak terbiasa MENULIS. Makanya, kita perlu SETIAP HARI MENULIS. Agar kelak kita jadi terampil menuangkan gagasan bukan hanya melalui lisan saja. Melainkan juga dalam bentuk tulisan.

Lalu bagaimana seseorang bisa menulis setiap hari?
Menulis setiap hari itu butuh skill dan trik nya:

  1. Segera tangkap ide ketika ide muncul dengan menuliskannya
  2. Tulislah dari hal yang biasa dilakukan/ disenangi
  3. Tulislah dari bagian yang dianggap paling mudah, tidak usah bingung memikirkan judul dulu atau tulisan dulu
  4. Setelah ditulis posting di medsos agar tulisan kita dibaca oleh orang lain
  5. Jangan baperan ketika ada komentar negatif terhadap tulisan kita. Ingat tidak ada orang berhasil tanpa melalui kegagalan. 
  6. Jadikan menulis sebagai healing remedy.


Menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita, juga jiwa, kalau kita sudah terbiasa menulis. Melihat apapun, selalu ingin menerjemahkan apa yang kita lihat itu kedalam bentuk tulisan,dan itu terjadi secara refleks saja.

Begitu pula ketika kita merasakan sesuatu, orang yang tidak terbiasa menulis, bisa saja memendam perasaan itu, atau butuh seseorang yang mau mendengarnya padahal, belum tentu ada yang mau dengar kan?

Tapi jika dia terbiasa menulis, maka dia selalu punya teman untuk mencurahkan perasaannya, yaitu, selembar kertas dengan pena kalau dulu, kalau sekarang, tinggal ambil smart phone maka kita bisa mencurahkannya disana.
Jadi, jika terbiasa menulis, kita bisa menjadi pribadi yang lebih sehat.

Kesimpulannya, kenapa perlu menulis setiap hari adalah; Karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang meminta bantuan orang lain untuk menuliskan naskah bukunya. Melainkan orang yang memiliki kemampuan untuk menuliskan sendiri naskahnya secara mandiri

Bagimana kemampuan itu diasah? Dengan cara berkomitmen untuk tidak melewatkan 1 hari pun dalam hidup kita TANPA MENULIS

Jadi, Jika Anda sungguh-sungguh ingin menjadi penulis handal; mulai sekarang, berkomitmenlah untuk menulis setiap hari.

Seberapa banyak?
semampunya ukuran kemampuan kita saja.

 Asal didalamnya ada paparan yang memuat buah pikiran penulis sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Begitu ukurannya

Jadi, yang penting dalam 1 hari itu ada karya tulis anda yang "KALAU" dibaca orang lain, mereka akan memahaminya, karena belum tentu ada orang yang membaca artikel itu

Nah, ini penting bapak ibu.

Ditahap belajar ini, sebaiknya kita tidak terlalu baper soal ada yang baca apa nggak

kenapa? Karena kalau orang lain baca pun belum tentu feedbacknya positif. Tidak sedikit orang yang berhenti menulis karena pembacanya memberi feedback negatif.
so, yang penting menulis saja dulu.

Kalau tulisannya sudah memenuhi standar minimal untuk dibaca orang, YAKIN DEH bakal dibaca

Apa sih yang menjadi mendorong Anda untuk menulis?
Pertanyaan ini sederhana.Tapi orang yang tidak menemukan jawaban yang tepat, akan berhenti ditengah jalan. Intinya tanyakan kepada diri sendiri dulu apa yang mendorong kita menulis. dengan kata lain, apa sih tujuan kita menulis? Apakah kita menulis itu karna dorongan ingin mendapatkan uang atau Ingin berbagi pengetahuan dengan orang lain?
Nah, yang ini menurut hemat saya; paling sesuai dengan jiwa pendidik seperti kita.

Lalu kalau menulis setiap hari Idenya dari mana?

Segala hal yang bisa ditangkap oleh panca indra kita adalah sumber ide. Tinggal kita olah saja.
pegang teguh prinsip itu
berapa banyak rangsangan yang masuk kedalam sistem panca indra dan indra ke 6 kita?

Jumlah rangsangan itu TAK TERHINGGA
Maka itu berarti bahwa sumber ide penulisan kita bisa SAAAANGAT banyak

Lalu bagaimana Cara Menerbitkan buku.?

aspek yang perlu diperbaiki pada orang yang ingin mempunyai hasil karya berupa buku. hilangkan anggapan bahwa menerbitkan buku itu sulit, ketahuilah bahwa hari ini, menerbitkan buku itu sangat mudah sekali. berbeda dengan 20 tahun lalu ketika  pertaman kali ingin menerbitkan buku. Ditolak penerbit itu biasa sekali. Sekarang tantangan terbesar kita BUKAN pada menerbitkan bukunya. Melainkan pada MENULIS SETIAP HARInya

Jika kita bisa menulis setiap hari, maka kita akan sampai pada titik dimana kualitas tulisan kita akan sangat menarik bagi penerbit. Kita, tidak perlu mendatangi penerbit lagi, mereka yang datang kepada kita, penerbit akan mendatangi Anda jika skill menulis anda sudah sesuai dengan yang mereka cari.

Bagi pembelajar, yang terpenting adalah; kemauan untuk terus praktek menulis. Lalu, bersedia mendengar masukan dari orang lain untuk perbaikannya.

Contoh menulis dari sebuah tema  "DUNIA TANPA SUARA" Dari kalimat saja sudah mengundang pertanyaan orang.
"Apaan sih maksudnya?"
kemudian bisa dikembangkan menjadi beberapa paragraf

Parafraf 1: Hey kamu. Pernahkah kamu membayangkan bagimana seandainya tidak seorang pun bersuara didunia ini. Tentu akan sepi sekali harimu kan? Tapi. bisakah kamu membayangkan seandainya hal itu benar-benar terjadi? Sekarang. Coba pejamkan matamu. Lalu bayangkan. Andai saja tak segencring suara pun tertangkap pendengaranmu.
Sekarang, bisakah anda lanjutkan kalimatnya?
Silakan anda lanjutkan dengan tulisan sendiri.

Parafraf 1: Eh, tapi. menurut kamu. Apakah mungkin telingamu benar-benar tidak bisa mendengat bahkan sekedar bunyi 'ting' pun? Nggak ya. Nggak mungkin kamu nggak dengar bunyi anakku. Tahu kenapa? Karena ketahuilah sayang, bahwa Allah sayang banget sama kamu. Sehingga engkau bisa mendengar berbagai macam suara.

paragraf terakhir bisa seperti ini: Nak. Kamu sudah bersyukurkah dengan karunia indah itu? Karena ada loh, di desa sebelah. Seorang gadis yang tidak seberuntung kamu, sayang. Tapi sejak lahir sampai usianya yang menginjak 15 itu, tidak pernah mendengar apapun ditelinganya selain hening semata. Hebbbatnya..., gadis itu tidak pernah mengeluh nak. Tidak pernah pula sekalipun dia bersedih. Pokoknyaaa... a-... aaapa ya. Ehm, ibu...ibu kehabisan kata-kata untuk menjelaskan kemulian dirinya dibalik heningnya dunianya. Jika kamu tidak keberatan, sayang. Bolehkan Ibu mencari tahu lebih banyak tentangnya dan menceritakan kisah indah tentang gadis itu kepada hari Jumat nanti?

Sudah sampai pesannya nggak dengan 3 paragraf itu?

Minimal ada 1 gagasan yang sudah sampai kepada pembaca. Dan diujung ceritanya, ada 'komitmen' untuk melanjutkan.

Kesimpulan:
Orang bilang memulai itu sulit sekali. tipsnya adalah: MULAI SAJA DARI SEBUAH KATA yang terlintas dalam pikiran anda. Insya Allah. nanti akan mengalir dengan sendirinya.

Menulis itu buat diri kita sendiri. Bukan buat orang lain. Jadi, berikanlah yang terbaik kepada tulisan kita sendiri. Sehingga mendapat yang terbaik dari kita berikan. Sedangkan para pembaca, adalah pihak yang ikut menikmati manfaatnya. Dengan begitu, maka lewat tulisan kita; kita menjadi pribadi yang lebih baik terlebih dahulu. Sambil mengajak orang lain untuk menemani perjalanan menuju perbaikan diri itu. So teruslah menulis. Karena dengan menulis, engkau melayani diri sendiri dan memberi manfaat kepada orang lain.

 Semoga Bermanfaat








Komentar

Postingan populer dari blog ini