Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu 
Moderator: Aam Nurhasanah
Narasumber : Dr. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,MBA.,MA.,M.Phil.,M.Si 
https://eti1972.blogspot.com/?m=1




 

Malam ini saya bersemangat sekali untuk mengikuti kelas menulis asuhan Om Jay yang hebat. Seperti biasa saya berusaha untuk bisa menyelesaikan resume kelas malam ini.

Malam ini nara sumber yang akan membersamai kami seorang yang legendaris yang hebat beliau adalah Dr. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., MA., M.Phil., M.Si ( lahir di Jakarta, 24 Januai 1969) atau Eko Indrajit adalah seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini menjabat Rektor Universitas Pradita. 

Beliau telah melahirkan penulis-penulis muda yang hebat dengan duet maut menulis bersama. Diantara sekian banyak yang berhasil duet bersama Prof. Eko adalah ibu Aam Amalia yang akan membersamai malam ini sebagai moderator.

Kelas dimulai lebih awal karena Prof. Eko mempunyai waktu hanya sampai pukul 20.00. Setelah menyapa dengan ramah penuh motivasi sehingga kami yang kebanyakan masih ragu untuk menulis berkeinginan untuk menjadi penulis hebat.

Beliau memulai dengan memaparkan pengalamannya menjadi seorang penulis. “Saya mulai senang menulis itu semenjak tahun 1999, ketika itu usia saya adalah 30 tahun. Yang membuat saya menjadi seorang penulis adalah sejumlah mahasiswa saya yang mendesak agar saya menuliskan hal-hal baru pasca kerusuhan Mei 1998, akibat mereka tidak lagi sanggup membeli buku-buku terbitan luar negeri yang mahal harganya (ingat ketika itu nilai dolar melambung tinggi tak terkendali”.

Beliau juga menceritakan awal mulanya mendapatkan ide menulis.” Ketika itu belum ada internet seperti sekarang. Yang saya lakukan adalah pergi ke perpustakaan, mencari buku-buku bahasa Inggris yang berisi ilmu mengenai IT, dan membacanya” ungkapnya.

Setiap beliau menemukan satu gambar yang menarik, beliau meringkas isinya, dan disampaikan dalam Bahasa Indonesia yang mudah dipahami.Setiap satu artikel dijelaskan mengenai satu gambar diagram dalam 3-5 halaman.

Setelah kurang lebih 3 bulan, tak terasa beliau telah menulis mengenai 50 diagram, atau 50 artikel. dan merangkumnya menjadi satu buku bunga rampai (campuran artikel seputar IT), lalu mengirimkannya ke Gramedia. Ternyata buku beliau diborong banyak orang (terutama mahasiswaa), dan sampai dicetak ulang 3 kali dalam setahun. Setelah peristiwa itulah menjadi ketagihan menulis. Sungguh pengalaman yang menjadi sebuah anugrah membuat saya berdecak kagum.

Tidak cukup sampai disitu, peristiwa yang terjadi setelah menulis sangat menarik ternyata begitu banyak panggilan dari sana sini untuk mengisi seminar. Cita-cita nya semenjak kecil untuk dapat keliling Indonesia gratis pun tercapai. Sejak saat itu kerap mengisi berbagai seminar di sejumlah kota-kota di Indonesia.

Akhirnya semenjak tahun 2000, konsisten menulis buku. Dalam satu tahun bisa menerbitkan 2-3 buku.

Selain diterbitkan oleh Elexmedia Komputindo, beliaupun mencoba penerbit lain untuk menerbitkan buku-buku nya. Ternyata Penerbit ANDI Yogyakarta tertarik pula untuk menerbitkannya. Buku nya yang sangat populer hingga saat ini berjudul E-Government.

Terinvirasi dari satu peristiwa masa lalu beliau pun mengajak guru-guru hebat untuk berkolaborasi  menyusun buku bersama selama masa pandemi ini. Waktu itu tepatnya ketika beliau  menjadi seorang asesor bagi Universitas Ahmad Dahlan.

Beliau diminta untuk mewawancara mahasiswa dari UAD,  Ardiansyah namanya. Seorang mahasiswa yang pintar dan kritis. “Pada saat itu Ardiansyah dan teman-teman sedang ketagihan menjadi praktisi open source, yaitu software-software gratis yang berkembang sebagai bentuk "protes" dari komunitas programmer dunia atas dominasi Microsoft yang harus berbayar mahal”. Dr. Eko memulai ceritanya.

“Sdr. Ardiansyah bercerita bahwa dia memiliki teman sekitar 20 orang yang masing-masing ahli di satu software open source karena sering menggunakannya”. Lanjutnya lagi. “Mereka beranggapan bahwa apabila seluruh Indonesia tahu mengenai fenomena software gratis ini, akan majulah negara kita”.

Mendengar itu, timbulah gagasan ide. “Kami berkumpul di sebuah warung dekat Bandara Adi Sutjipto, dan membuat ide gila”, Tuturnya sambil mengenang masa lalunya.

Beliau meminta masing-masing mereka menulis satu buku sesuai dengan keahlian mereka, memberikannya kepada beliau, dan kemudian beliau mengeditnya, beliau minta sebuah perusahaan untuk mempublikasikannya.

Saat itu beliau berfungsi sebagai penulis kedua, karena memiliki peran mengedit dan menyarankan tata struktur isinya. Sangat terkejut ketika seluruh buku mereka (kurang lebih 25 buah) ternyata disepakati untuk diterbitkan. Dan menjadi hebohlah seisi kampus, karena mahasiswanya berhasil menerbitkan buku.

Berikut adalah buku-buku yang terbit ditulis bersama mahasiswa.

 


Sejak itulah beliau ketagihan untuk terus menulis buku dan menerbitkan buku dengan harapan akan bermanfaat untuk masyarakat luas. Sehingga ketika ayah beliau memasuki masa pensiun berduet dengan sang ayah yang ingin mendarmabaktikan kemampuannya dibidang logistic. Lahirlah buku-buku fenomenal terbitan berbagai penerbit mayor seperti: supply chain management, manajemen persediaan, manajemen outsourcing, manajemen e-procurement, dan business process reengineering.

Beliau mengakhiri ceritanya dengan mempersilahkan kepada peserta yang ingin bertanya. Kelas pun menjadi ramai dengan berbagai pertanyaan yang antusias ingin menjadi penulis dengan mengambil tantangan yang diberikan oleh DR. Eko.

Dari pengalamannya menerbitkan buku dipenerbit mayor beliau membagikan ilmu bahwa KONTEN ATAU JUDUL YANG MENARIK (yang sedang menjadi tren pemincaraan) dan PENULIS YANG DIKENAL (karena memiliki track record bukunya laku di pasaran). Yang menjadi pertimbangan bagi penerbit mayor untuk mempublikasikannya dalam bentuk buku fisik maupun e-book.

Yang menjadi hal terpenting adalah guru-guru yang berhasil menjadi penulis adalah yang memang memiliki dorongan semangat untuk menggapai cita-cita pribadinya. Seperti teman-teman yang impiannya tadinya sederhana, ingin melihat namanya terpampang pada sebuah buku, yang dipamerkan dan ditawarkan di toko-toko buku sekelas Gramedia dan Gunung Agung sampai akhirnya benar-benar terwujud.

Ketika seorang punya cita-cita, maka halangan apapun akan menjadi cambuk semangat baginya untuk mewujudkan....

Tepat pukul 20.00 WIB, beliau mengajak peserta yang tertarik untuk mengikuti tantangan yang diberi nama FEBRUARI ROMANTIS yang serius ingin menjadi penulis berduet dengan DR. Eko.

 

Langkah dalam mengikuti tantangan menerbitkan buku dalam waktu 2 minggu.

  1. Kunjungilah EKOJI CHANNEL, dan carilah sebuah konten/tema yang menarik bagi anda.
  2. Tulislah APAPUN YANG SAYA KATAKAN dalam channel youtube tersebut ke dalam bentuk tulisan.
  3. Strukturkan pembahasan saya tersebut dalam bentuk 5W1H - apakah judulnya (WHAT), mengapa judul tersebut penting (WHY), siapa yang membutuhkannya (WHO), dimana judul tersebut dapat diimpelemntasikan (WHERE), kapan menerapkannya (WHEN), dan bagaimana mengimplementasikannya (HOW).
  4. Memperlihatkan draftnya agar dapat di teliti dan komentari.
  5. MEMPERKAYA pembahasan dengan menambahkan kontennya dari sumber-sumber refrerensi lain. (diajarkan caranya mencari dan mendapatkan referensi tersebut).
  6. kelima langkah ini dilakukan dalam 2-4 minggu. Apapun hasilnya  harus diberikan kepada kepada beliau di akhir bulan.
  7. Setelah jadi bukunya (biasanya beliau meminta minimal 100 halaman), dan menyerahkan draft ini ke Penerbit ANDI Yogyakarta sebagai mitra PGRI dan EKOJI CHANNEL ACADEMY.
  8. Dari situ penerbit mayor akan membacanya dan menelaahnya. Biasanya 1-2 bulan kemudian, rombongan guru-guru yang menulis tersebut akan mendapatkan pengumuman terkait dengan SIAPA SAJA YANG BUKUNYA DIPUTUSKAN UNTUK DITERBITKAN dengan revisi minor, atau dengan revisi mayor. Juga keputusan terkait dengan apakah akan diterbitkan dalam bentuk publikasi fisik atau elektronik (keduanya sama-sama prestis).

Semoga bermanfaat.

Salam Literasi💪💪


Komentar

Postingan populer dari blog ini